Sebak.
Semua hanya kerana buku ini: KISAH LAIN-NYA (Catatan 2010-2012) tulisan Ariel PeterPan yang telah selesai dibaca.
Ambil masa yang cukup lama untuk berada dalam situasi buku ini. Benar, ia tidak mudah untuk bangun saat jutaan diluar sana menghukum manusia bernama Ariel.
Rasa sebak dengan satu ungkapan dari Luna Maya;
"Kenapa kita diperlakukan seperti ini ya?"
Bila hidup kita terlalu pantas, jadi seperti itu: kejam tak terduga. Kita selalu didatangi kejutan tiba-tiba.
Aku terkesan dengan doa dari Ariel :
"Tuhan, jangan lupakan saya, jangan biarkan saya lepas tanpa arah"
Sungguh rasa tersentuh.
Jujur. Ini tulisan ariel yang pertama yang hendak kongsikan;
Menjadi Seorang Tahanan ,
"Lalu kau injakkan kakimu untuk pertama kalinya di situ. Kau mencoba untuk tenang, namun jantungmu berdetak keras. Kau mencoba untuk normal namun semua melihat pucat. Mencoba menguatkan diri tapi tanganmu bergetar. Pukul 2 pagi ini, setelah hari yang menegangkan dan menguras semuanya, membuat badan dan pikiran berjalan tidak searah. Pikiranmu tidak lagi menguasai badanmu, dan badanmu enggan mengenali pikiranmu." --Ariel PeterPan
Mendalam. Hingga dipertemukan dengan mengenali diri dari memahami fikiran kita sendiri.
Kemudian, aku sambung sentuhan yang telah menyentuh hati lagi.
"Saya melewati batas itu sambil menenteng tas berisi pakaian secukupnya. Tanpa melihat kebelakang, saya berjalan melewati puluhan orang yang memang sudah berada disana. Beberapa dari mereka mulai berdiri, seakan menyambut kedatangan saya. Lalu terdengar ada yang menyanyikan sedikit lagu "Ada Apa Denganmu", diikuti tawa."-- Ariel PeterPan.
Disana, Ariel menemui Pak Ustad. Tentang nama penuhnya, tidak ditulis dalam buku ini. Cuma, ada kata-kata dari Pak Ustad yang boleh kita pegang dalam hati dengan ungkapan ini;
"Jangan berkecil hati. Manusia diciptakan di dunia ini memang untuk bikin kesalahan, lalu memperbaiki diri. Kalau semua orang sudah tidak bikin kesalahan lagi, maka semua ini akan dimatikan oleh Tuhan, karena tidak ada lagi tujuan hidup"
Serius, aku merenung kembali tentang apa pun kesilapan dari aku sendiri. Ya, membaiki diri. aku akan bertambah lebih positif dan kuat untuk hidup yang penuh pancaroba.
Pada buku ini Ariel menceritakan tentang kehidupannya dipenjara. Tentang rindunya dia kepada cahaya matahari, dan rindunya dia pada tidur malamnya dimana otaknya sering berjalan saat dia cuba untuk lelapkan mata. Kasihan. Aku seakan boleh merasa keperitan itu.
Pada entri tulisan ini terlalu banyak ingin aku kongsikan. Tentang bagaimana berat yang ditanggung ariel kerana fitnah hingga dia menulis satu tulisan yang berjudul:
JIKA SAYA BERCERITA SEKARANG
'Jika saya bercerita sekarang' ini terbawa pada saya satu kisah. Tentang aib dan menuding salah pada orang lain hingga timbul fitnah. Benar kata ariel. Bila orang bercerita tentang kita, buruk kita atau apa pun tentang kita lebih baik diam.
Mereka ini hanya mahu dilihat jaguh dengan tuding jari pada setiap salah;
"Aku tak suka lelaki macam tu.."
"Eee, jahatnya dia.."
"Aku tak suka dengan lelaki yang bagi harapan"
Tuding jari salah orang. Tanpa lihat cermin pandang muka sendiri. Kalau lelaki letak harap, kenapa tidak diletak harga pada sosok seorang kita? Kemudian bercerita pada orang lain tentang buruk orang. Terima kasih.
'Jika saya bercerita sekarang' terlalu banyak memberi kesan positif.
Banyak.
Hebatnya buku ini adalah kuatnya David (pemain piano band PeterPan) yang bertempur sakit yang kritikal dihospital saat Ariel dipenjara dan beberapa teman mereka yang hilang dan yang ada hanya seorang.
Sehingga ditiupkan kata semangat pada David oleh Uki dengan;
"Mau operasi berapa kali pun, dan sampai kapan pun kami akan menunggu. Jangan menyerah"
Hingga apabila satu saat, David lebih parah di hospital dengan khabar yang lewat diterima Uki.
"Maaf karena saya tidak tahu, maaf karena saya "tidak ada.."
Sadis sangat kisah nilainya seorang sahabat itu setia hingga ke akhirnya disamping temannya yang lain tidak kira saat suka dan duka.
No comments:
Post a Comment